Home  >  Our Partner’s  > Cerita Anak : Jejak Petualangan Ayah

Jejak Petualangan Ayah

By GUA – 14 September 2023

Cerita Anak : "Jejak Pertualangan Ayah" dari Go Up! Agency (GUA)
Cerita Anak : "Jejak Petualangan Ayah" dari Go Up! Agency (GUA)

Malam itu, seperti biasa, Ayah menceritakan sebuah cerita untukku. Kadang cerita dongeng, cerita tentang hewan, tumbuhan, dan masih banyak lagi. Dan kali ini, Ayah menceritakan tentang petualangan Ayah. Entah itu nyata atau hanya sekedar cerita. Tapi, aku suka.

Sampai akhirnya, aku pun tertidur lelap.

Cuit cuit cuit ~ (bunyi seekor burung).

Saat aku terbangun, aku terkejut. “Hah? Aku Dimana?” tanyaku bingung dengan apa yang saat ini kulihat.

Sebuah hutan yang luas dan banyak sekali pohon. Sejuk memang, tapi juga menakutkan. Karena aku sendirian disini.

“Kok, aku bisa ada disini sih? Bukannya tadi aku berada di sebelah Ayah?” tanyaku masih bingung.

“Ayah dimana?” teriakku sambil berpikir, ini aku sendirian? Disini? Di hutan sebesar ini? Sambil berjalan pelan dan melihat ke sekitar.

Aku pun terus menyusuri jalan di hutan itu sambil berdoa agar menemukan petunjuk untuk aku bisa pulang.

Untuk kesekian kalinya aku menghela nafas panjang. Dan…

Kruuuk~ (Suara perut).

“Aduh, Aku lapar..” kataku.

Sambil terus berjalan. Sampai akhirnya aku menemukan pohon buah.

“Wah, ada buah pisang!” ucapku senang sambil menengok ke atas.

“Tapi, tinggi sekali. Bagaimana aku mengambilnya? Apa aku coba panjat saja ya?” sambil mencoba memanjat pohon pisang. Ternyata sulit.

Aku berpikir sambil mencari sekitar, siapa tahu ada sesuatu yang bisa aku pakai untuk mengambil buah pisang itu.

Tiba-tiba aku menemukan sesuatu yang berharga yang sebetulnya cukup aneh, kenapa ada benda ini disini?

“Wahh…Tangga…! Kok bisa ada tangga di hutan luas seperti ini ya? Apa ada orang yang kesini dan meninggalkan tangganya disini?” tanyaku pada diri sendiri sambil membawa tangga itu ke arah pohon pisang dan menaikinya.

Setelah mengambil pisang itu, aku turun kembali ke bawah.

“Berhasil! Akhirnya aku bisa makan pisang…Aku lapar…” ucapku senang dan bergegas untuk memakan pisang yang ada ditanganku. Baru saja aku menoleh ke arah lain. Tiba-tiba…

Pisangnya hilang! Ada yang mengambil!

“Heyy…siapa yang ambil pisangku?” teriakku pada siapa pun yang mengambil pisang.

“Tolong kembalikan pisangku! Aku lapar… Aku mohon…” teriakku sedih.

Saat aku  mau mengambil pisang lagi di pohon, tiba-tiba tangga tadi hilang.

“Hah? Kemana tangganya? Perasaan tadi disitu?” tanyaku heran.

Kruuuk~

Aku kelaparan.

Lalu, aku lanjut berjalan dengan perut masih keroncongan. Lalu, ada yang menyolek bahuku.

Dengan cepat aku menoleh ke belakang “Siapa itu?”.

Tapi tidak ada siapa-siapa. Dicolek lagi bahuku yang satunya. “Siapa itu?” Masih tidak ada siapa-siapa.

Tanpa babibu, aku langsung balik badan ke belakang. Dan ternyata…

“uu…aaa…uu…aa…”

Seekor Monyet. Tidak. Beberapa Monyet!

Sontak aku langsung lari dan berteriak “Adaa… Monyeettt…! Tolooong…!”

Aku terus berlari. Sampai akhirnya tiba di tepian sungai yang indah. Aku terpesona.

“Wahh…Indah sekali…” mataku sampai lama tak berkedip saking indahnya pemandangan itu. Tapi, aku langsung tersadar. Teringat sesuatu.

“Ohh iyaa…Monyeet..!” sambil berbalik ke belakang. Namun, tidak ada Monyet yang mengejarku lagi. Suaranya pun tidak terdengar lagi. Namun ada suara…

Kruuuk~

“Ah iyaa, aku lapar…” rasa lapar ini terasa lagi.

Seketika aku mendapat ide. “Oia, makan ikan enak kayaknya.” aku langsung bersiap turun ke sungai untuk menangkap ikan. Sulit juga. Akhirnya aku naik lagi ke tepian. Meringkuk, merenung, lapar, dan tertidur.

“Za… Yuza…”

Aku mendengar ada yang memanggilku. Siapa ya?

Aku membuka mata. Dan …

“Ayahh….” aku terkejut menemukan Ayah ada di sebelahku. Di hutan ini.

“Kamu sampai ketiduran gini. Udah makan belum? Nih, Ayah bikin ikan bakar. Hmm.. wangi kan?” kata Ayah sambil menyodorkan ikan bakar ke arahku.

Aku dengan mata berkaca-kaca, langsung memeluk Ayah “Huwaa… Ayah kemana aja? Yuza takut sendirian disini… Yuza lapar…” tangisku.

“Iya, Ayah tau. Makanya Ayah disini dan buat makanan untukmu. Kamu pasti lapar.” Kata ayah sambil tersenyum. Dan dibalas anggukanku sambil langsung melahap ikan bakar itu.

“Hah…Kenyaang..Terima kasih, Ayah…Ikannya enak banget!” ucapku sambil mengacungkan ibu jari pada ayah. Ayah tersenyum.

Setelah itu, aku dan Ayah berjalan menyusuri hutan luas ini berdua. Aku senang kali ini tidak sendirian. Aku bercerita pada Ayah saat aku dihutan ini sendiri. Ayahku hanya tertawa dan bilang padaku bahwa dia bangga padaku karena bisa berpikir tenang dan mandiri.

Tak lama dari itu, saat kami terus berjalan, kami menemukan sebuah rumah. Mungkin Gubuk. Tapi, menurutku Gubuknya unik, bagus dan bersih.

Saat itu sudah mulai senja dan hampir malam. Kami menetap di Gubuk itu sementara menunggu pagi.

Aku mulai gelisah, malam ini kami makan apa ya?

Ternyata…

“Yuza…Ayo kita makan malam dulu.” Kata Ayah.

“Iya, Ayah…” aku menghampiri dengan bingung, memangnya kita makan apa? Kan kita tidak membawa apa-apa ke rumah ini.

“Tadaa…!” kata Ayah.

Ayah sudah masak ayam goreng, lengkap dengan makanan pendamping dan sayuran… juga… minum?

“Loh? Ayah dapat makanan ini dari mana? Kita kan tidak membawa apa-apa.” tanyaku terkejut.

“Ada deh…Ayo kita makan dulu, setelah itu kita tidur.” jawabnya sambil tersenyum.

Tanpa bertanya lagi, aku pun langsung memakannya karena aku memang lapar juga.

Setelah itu, aku dan Ayah bersiap untuk tidur.

Seperti biasa, Ayah menceritakan sebuah cerita sebelum aku tidur. Hingga Aku tidur lelap.

Dan…

“Yuzaa…”

Ibu? Itu Suara Ibu?

Aku membuka mata. Dan…

Aku dikamar? Terus yang tadi itu apa? Itu Mimpi?

Aku hanya tersenyum “Astaga, ternyata itu mimpi ya? Terasa seperti nyata. Petualangan yang seru bersama Ayah.” gumamku sambil mengingat lagi mimpi itu.

 

 

Pesan Moral

Jika dalam situasi sulit, tenanglah, coba berpikir bagaimana melaluinya. Dengan seperti itu, kita dapat menemukan jalan keluarnya.

Dan Jangan pernah menyerah akan sesuatu, cobalah untuk terus melangkah. Jatuh bangun itu hal yang biasa. Malah bisa membuat kita semakin kuat.

Percayalah setelah ada kesulitan, pasti ada kemudahan.

Please, Go Up!

Artikel Terkait
GO UP! AGENCY (G.U.A)
– Your Growing Partner! –
Contact Us :
📞 0812 8883 9915  |  📧 gua@goupagency.id

Copyright ©️ 2023 Go Up! Agency (GUA).
All Right Reserved