Home > Our Partner’s > Cerita Anak – Tarian Serigala Cantik
By GUA – 14 September 2023
Pada suatu hari, di sebuah kota yang dihuni bermacam-macam hewan, hiduplah seekor Serigala cantik bernama Wolfie.
Wolfie baru saja dilahirkan.
Dia memiliki keluarga yang hangat namun keras, selayaknya sifat seekor Serigala yang kuat namun sayang pada keluarganya.
Walaupun dia Serigala Betina, sedari kecil dia selalu dididik oleh Ayah dan Ibunya untuk selalu menjadi hewan yang baik dan kuat.
Tidak seperti Serigala lain yang banyak dikenal dengan sifat kejam dan sombong.
Hari demi hari pun berlalu, Wolfie saat ini sudah tumbuh besar dan juga sudah mulai bersekolah dengan hewan lainnya.
“Hei, lihat! Ada Serigala jahat disana!” seru salah satu teman sekelasnya sambil menunjuk ke arah Wolfie yang muncul di depan pintu kelas.
Saat Wolfie berjalan, mereka pun menjauhi Wolfie karena takut. Melihat itu,
Wolfie berjalan tertunduk menuju bangku dengan wajah sedih.
Tak lama kemudian, Pak Guru Gajah yang terkenal ramah pun datang ke kelas.
Dia mengumumkan bahwa akan ada kompetisi Tari Balet Antar-Sekolah dan diharapkan anak-anak untuk segera mendaftar dan berlatih.
Bel pulang pun berbunyi, anak-anak sekolah berhamburan keluar dan menghampiri orang tua mereka.
“Bu, di sekolah akan ada kompetisi Tari Balet, loh! Aku boleh ikut yaa..” ujar Wolfie dengan bersemangat.
“Iya Wolfie, sayang. Kamu boleh ikut.” jawab Ibunya lembut diiringi senyuman.
“Horee..terima kasih, Bu..!” sorak Wolfie senang.
Namun, tiba-tiba ada seekor Anak Tikus Betina, bernama Mousy yang memperhatikan dan langsung berseru “Kamu tidak boleh ikut! Akan ada banyak hewan disana dan kami tidak mau dimangsa olehmu!”.
Mendengar perkataan Tikus itu, Wolfie dan Ibunya menjadi sedih. Lalu, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang.
Sesampainya dirumah, Wolfie bergegas mengambil formulir kompetisi dari tasnya yang dibagikan Guru di sekolah dan langsung mengisinya dengan penuh semangat.
Dia tidak memperdulikan perkataan orang lain tentangnya, dia akan terus berusaha dan berlatih agar bisa memenangkan kompetisi itu.
Keesokan harinya, formulir dikumpulkan.
Anak-anak yang mengikuti kompetisi segera bersiap untuk melakukan latihan Balet bersama seusai sekolah.
Bel pulang pun berbunyi, sebagian anak berhamburan pulang dan sebagiannya menuju Aula Sekolah untuk melakukan latihan Balet.
Saat Wolfie sedang memakai sepatu balet, ada Mousy yang berdiri jauh di depan.
Lalu, berteriak “Untuk apa kamu ikut kompetisi ini? Aku sudah bilang kan kalo kamu tidak boleh ikut! Disini banyak sekali hewan dan kami takut padamu!”.
Mendengar itu, Wolfie tertunduk sedih.
Namun, tiba-tiba ada uluran tangan di depannya yang membuatnya bingung.
“Halo, Perkenalkan aku Bani .” ucap seekor Anak Kelinci Betina di depannya diiringi senyuman.
“Ha..Halo..Aku..Wolfie” jawabnya dengan ragu-ragu untuk berjabat tangan dengan Bani.
“Halo, Wolfie! Nama yang cantik. Kamu mau berlatih bersamaku?” kata Bani dan dibalas dengan senyum dan anggukan Wolfie.
Selama pelatihan itu, Wolfie pun tidak sendirian. Dia selalu bersama Bani. Temannya. Wolfie sangat senang memiliki teman.
Akhirnya, kompetisi Tari Balet pun tiba.
Semua anak dari berbagai sekolah sudah berkumpul di tempat kompetisi dengan pakaian Balet masing-masing.
Saat itu, Wolfie begitu cantik dengan pakaian Balet berwarna putih dengan sentuhan merah muda yang lembut dan juga sepatu balet yang senada. Wolfie sangat bersemangat dan siap untuk menari.
Karena sudah hampir mendekati waktu untuk tampil, Wolfie bergegas menuju belakang panggung bersama Bani.
Namun, tak sengaja mereka mendengar ada suara tangisan di sudut belakangan panggung.
“Sepertinya ada yang menangis, siapa ya?” tanya Bani pada Wolfie.
“Sepertinya dari arah sana, ayo kita kesana.” Ajak Wolfie pada Bani.
Ada tirai hitam tinggi di sudut belakang panggung. Saat Wolfie membuka tirai itu, dia menemukan Mousy sedang menangis.
“Mousy? Kenapa kamu menangis? Ada apa?” tanya Wolfie.
“Sepatuku…” jawab Mousy sambil menangis.
“Kenapa sepatumu?” tanya Wolfie lagi.
“Sepatuku…rusaaak…aku tidak bisa ikut kompetisi ini…!!” jawab Mousy masih menangis dan kali ini makin keras.
Wolfie dan Bani terkejut mendengarnya. Bukan apa-apa, tapi karena Mousy yang akan tampil pertama.
Akhirnya Wolfie mendapat ide, “Jangan khawatir, kamu pakai saja dulu sepatuku. Giliranku masih lama, jadi pakai saja.” Ucap Wolfie pada Mousy.
Dengan mata berkaca-kaca, Mousy pun memeluk erat dan berkata “Terima kasih banyak telah membantuku, Wolfie. Aku minta maaf selama ini aku begitu jahat padamu dan selalu berpikiran buruk tentangmu. Ternyata kamu berbeda, kamu baik sekali..”
“Iya, aku sudah memaafkanmu, Mousy.” Balasnya diiringi senyuman. “Sekarang tunjukanlah tarian terbaikmu.” Tambahnya sambil mengusap air mata Mousy dan dibalas dengan senyuman dan anggukan Mousy.
Setelah beberapa giliran, kini giliran Wolfie untuk naik ke atas panggung dan menunjukan kemampuan menari Baletnya yang sungguh indah. Dia begitu bahagia dan bersemangat.
Selama kompetisi berlangsung, terdengar dukungan dan tepuk tangan dari semua penonton.
Sampai akhirnya kompetisi itu pun selesai dan siap untuk mengumumkan siapa yang terpilih menjadi juara.
“Yang terpilih menjadi juara kompetisi Tari Balet Antar-Sekolah adalah…”
Suasana seketika hening, sampai akhirnya Juri menyampaikan dengan semangat “Wolfie…Selamat kamu yang memenangkan kompetisi ini…”
Terdengar tepuk tangan yang begitu keras dari semua penonton. Wolfie saat itu sangat senang dan tidak menyangka jika perjuangannya itu berbuah manis.
Diterimanya piala dan penghargaan itu. Lalu, dia menghampiri dan memeluk Ibunya dengan erat sambil menangis bahagia.
“Bu…aku menang…aku sangat bahagia…” ucap Wolfie pada Ibunya “Terima kasih, Bu. Sudah mendukungku…” sambil menangis dipelukan Ibunya.
Mousy dan Bani pun menghampiri Wolfie dan berkata,
“Selamat yaa, Wolfie…Kamu memang Serigala yang baik dan kamu pantas mendapatkan ini semua” ucap Mousy.
“Selamat yaa, Wolfie…Kami bangga padamu” ucap Bani diiringi senyuman.
Demikianlah akhir bahagia seekor Serigala Betina yang baik hati. Dia berhasil mengubah pandangan hewan lain terhadap Serigala yang terkenal kejam dan sombong.
–
Pesan moral:
Jika orang lain berpandangan buruk tentangmu, tidak apa. Tunjukanlah pada mereka bahwa kamu tidak seburuk yang mereka kira.
Dan jika orang lain menjatuhkanmu. Bangkit, berusaha dan buktikan kamu bisa mewujudkannya.
Percayalah, setelah ada kesulitan, pasti ada kemudahan.
Dan setelah ada kesedihan, pasti ada kebahagiaan.
Please, Go Up!